Mataram, – Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, mengaku terus membangun koordinasi dan kolaborasi untuk mengoptimalkan kesiapan perhelatan event bergengsi dunia MotoGP tahun 2022 mendatang.
“Kesiapan ini, artinya akan terus melengkapi fasilitas dan infrastruktur pendukung,”.ujar Gubernur pada rapat koordinasi secara virtual terkait persiapan evaluasi WSBK 2021 dan persiapan penyelenggaraan MotoGP 2022, bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, kementerian dan lembaga terkait, Senin (20/12/2021)
Doktor Zul sapaan Gubernur NTB mengatakan, bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan MotoGP, jajaran Pemrov. NTB, ITDC dan Pemerintah pusat terus berkoordinasi untuk melakukan penataan kawasan, mulai dari area sirkut hingga percepatan pelebaran jalan provinsi Kuta-Keruak.
Begitupun dengan penataan drainase, guna mengantisipasi arah aliran air dan mengembalikan fungsi daerah resapan air untuk menghindari luapan air dimusim hujan.
Tidak hanya itu, penataan dan keterlibatan UMKM yang akan lebih banyak memasarkan produk lokal daerah juga akan terus ditata. Karena event ini memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Kami juga menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat,” ungkap Doktor Zul.yang didampingi Kadis PUPR dan Sekda NTB.
Gubernur mengatakan, akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan ITDC, TNI/Polri, Pemda Kabupaten/Kota se-NTB dan Pemerintah Pusat, untuk mempersiapkan segala fasilitas pendukung agar menjadikan sirkuit Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit lebih baik lagi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan, bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi pada event WSBK lalu.
“Sebelum event MotoGP 2022, semua yang kita rencanakan dari semua sektor harus sudah rampung,” kata Menkomarves.
Dicontohkannya, penataan UMKM dan produk termasuk IKM yang bergerak di bidang otomotif harus ada dan mempromosikan produknya selama kegiatan berlangsung.
Begitu pula penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk antisipasi hujan, pengendalian dan relokasi satwa liar seperti anjing, dan harus ada jaga jarak.
Yang harus jadi perhatian juga, perbaikan jalan disekitar bundaran simpang Songgong, yang sempat rusak beberapa hari yang lalu karena intensitas hujan tinggi , menyebabkan luapan air menggenangi area pemukiman masyarakat.
“Ini harus menjadi perhatian bersama kita, untuk segera dibenahi dan ditata,” tegas Luhut.
Untuk itu, ia meminta Kementerian terkait seperti Kemenparekraf, KemePUPR, Kemendes PDTT, Kemenkop UKM dan Pemda untuk berkoordinasi dan berkolaborasi meningkatkan pembangunan infrastruktur, UMKM dan desa penyangga di Mandalika.
TNI-Polri, BNPB dan Basarnas juga harus membuat simulasi terintegrasi antar lembaga untuk mengoptimalkan penanganan keamanan, keselamatan, kesehatan dan potensi lainnya.
Kemenkes menyiapkan alat kesehatan, prokes dan memastikan dan mempercepat dosis kedua di NTB minimal selesai hingga 70 persen, secara keseluruhan.
“BMKG, TNI AU BRIN, ITDC harus siap dengan teknologi rekayasa cuaca,” katanya.
Hal lain yamg juga perlu diperhatikan yakni rekayasa lalu lintas, arus kedatangan dan kepulangan dari darat, udara dan laut harus sudah siap. KemenPUPR, Kominfo, Pemrov NTB dan ITDC memastikan pelebaran jalan Kuta-Keruak, ketersediaan air bersih, listrik, drainase, hotel, home stay, jaringan 5G juga harus segera di gesa.
“Yang pasti itu semua, menjadikan momentum MotoGP untuk mengakselerasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga mensejahterakan masyaraka,” katanya. (rls/fkr)