Bima, – Program Studi (Prodi) Budidaya Perairan kampus Vokasi Unram Bima, menggelar pelatihan pembuatan bak terpal bagi usaha budidaya perikanan di Desa Talabiu Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Sabtu (27/11/2021).
Kegiatan tersebut diikuti 36 peserta yang terdiri dari anggota kelompok koperasi ‘Sama Ngawa Karawi’, Tokoh masyarakat, pembudidaya ikan Desa Talabiu dan Mahasiswa program studi budidaya perairan.
Ketua Tim Pengabdian, Alis Mukhlis mengatakan, kegiatan pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pembuatan bak terpal sebagai wadah budidaya ikan.
“Manfaatnya yakni merangsang munculnya usaha budidaya komoditi perikanan secara mandiri yang berkelanjutan,” ujarnya.
Tahapan pelatihan tersebut, yakni mulai dari penyampaian materi dan diskusi tentang kelebihan, manfaat bak terpal, penjelasan tahapan pembuatan bak terpal dan dilanjutkan dengan praktek pembuatan bak terpal.
Untuk pembuatan bak terpal tersebut, tahapannya mulai dari persiapan lokasi pembuatan bak terpal, persiapan alat dan bahan, pembuatan saluran air, instalasi rangka (wire mesh), pemasangan terpal serta uji fungsi bak.
“Beberapa tahapan sudah kita laksanakan dalam pelatihan ini,” terangnya.
Dikatakannya, kesuksesan produksi perikanan budidaya sangat terkait dengan penyediaan fasilitas pendukung. Seperti bak pemeliharaan sebagai tempat perawatan, pemeliharaan dan pembesaran komoditi perikanan.
“Kalau fasilitas pendukungnya memadai, produksi perikanan budidaya bakal sukses,” ungkapnya.
Lebih jauh Alis Mukhlis menjelaskan, bahwa Desa Talabiu yang berlokasi di teluk Bima memiliki potensi sebagai sentra produksi komoditi perikanan payau, dan hal ini menjadi alasan perlunya dilakukan pembinaan masyarakat perikanan melalui kegiatan pelatihan pembuatan wadah budidaya yaitu bak terpal.
“Bak terpal merupakan salah satu wadah budidaya komoditi perikanan yang kini kian populer di masyarakat. Ada beberapq alasannya, diantaranya biaya pembuatan murah, pembuatannya relatif lebih cepat, mudah dirawat, mudah dipindahkan serta dapat dibangun pada lahan yang terbatas,” terangnya.
Dalam pelatihan ini, peserta yang hadir telah menunjukkan respon yang sangat positif. Hal itu terlihat dari keterlibatan seluruh peserta dalam semua tahapan kegiatan yang dilaksanakan.
Masyarakat sasaran sangat mengharapkan bahwa kemitraan yang telah berlangsung dapat dilanjutkan hingga ke tahap-tahap berikutnya, seperti pendampingan pada tahap budidaya ikan, persiapan pakan yang murah dan efektif, penanganan pasca panen serta pemasaran. Untuk itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan yang berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya sangat dibutuhkan.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bima atas dana Hibah yang diberikan kepada Universitas Mataram untuk pembiayaan pelaksanan pendidikan di Program Vokasi Bima termasuk untuk kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan,” pungkasnya. (sr)