Dompu, – Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP. MM., mengaku tetap optimis dan berkomitmen dalam pengembangan Porang sebagai komoditas unggulan di Bumi Nggahi Rawi Pahu.
“Saya selaku Kepala Dinas tetap optimis dan berkomitmen dalam pengembangan porang di Dompu,” ujar Muhammad Syahroni, Rabu (27/04).
Diakuinya, bahwa saat ini Distanbun sendiri sudah mendapatkan anggaran sebesar Rp. 1 milyar untuk pengembangan Porang. Anggaran tersebut kata dia, akan mulai dioptimalkan pada saat musim hujan tahun ini (mulai September 2022).
“Anggaran 1 M sudah ada pada DPA Dinas Pertanian. Dan anggaran itu sampe sekarang belum kami gerakkan, karena memang dalam skenario awal kami, bahwa penganggarannya akan di optimalkan saat musim hujan mulai september 2022 nanti,” terang Dae Roni (Sapaan akrab Kadistanbun).
Kenapa harus menunggu musim hujan? Dae Roni mengatakan, karna memang rekomendasi teknis mensyaratkan pertanaman porang idealnya dilakukan pada saat musim hujan.
Sebagai OPD teknis, pihaknya tentu akan mempertimbangkan secara teknis agar program Porang tersebut berjalan dengan baik, seperti mempertimbangkan waktu tanam dan syarat tumbuhnya, pun demikian dengan lokasi pengembangannya juga akan dipertimbangkan secara teknis.
“Sekarang jamannya sudah sangat terbuka, apalagi ini terkait pelaksanaan program unggulan Daerah. Porang merupakan komoditi yang dapat berkembang dengan baik pada lokasi dan karakter lahan tertentu,” jelasnya.
Sementara itu, menanggapi isu soal dugaan adanya kelompok tani fiktif di sejumlah kecamatan, Dae Roni mengaku bahwa saat ini pihaknya tengah mengidentifikasi dan memetakan kelompok-kelompok tani di masing-masing kecamatan yang digunakan sebagai bahan indentifikasi Calon petani/calon lokasi (CP/CL), untuk kemudian diusulkan ke Pemerintah Pusat guna memohon dukungan terkait rencana pengembagan porang di Kabupaten Dompu.
“Dan sama sekali tidak ada kefiktifan terkait rencana usulan kelompok tani,” tegasnya. (Adv)